LDII

LDII
Official Website
Minggu, Agustus 11, 2013
0 komentar

Dalil-dalil Keutamaan Al-Qur’an (tamat)


Rasulullah saw bersabada : “Al-Qur’an pemberi syafaat yang diberi hak untuk memberi syafaat, dan pelapor yang dibenarkan, maka barang siapa menjadikan Al-Qur’an didepannya orang (dijadikan pedoman hidup dan rujukan ibadah) maka Al-Qur’an menuntun padanya menuju Surga, dan barang siapa menjadaikan Al-Qur’an dibelakangnya (diabaikan, tidak dijadikan pedoman hidup dan rujukan ibadah) maka Al-Qur’an menggiring padanya ke Neraka.

Ketika pembawa Al-Qur’an wafat, Allah memberi (berpesan) pada bumi bahwa jangan memakan engkau bumi pada dagingnya pembawa Al-Qur’an, maka bumi berkata bagaimana wahai Tuhanku aku memakan pada dagingnya pembawa Al-Qur’an sedangkan kalam engkau (Al-Qur’an) ada didalam perutnya.

Nabi saw mengumpulkan diantara dua orang dari beberapa korban perang Uhud kemudian beliau bersabda : “Manakah diantara mereka yang lebih banyak mengambil pada Al-Qur’an ?”. Ketika diisarohi kepada Nabi salah satu dari keduanya maka Nabi mendahulukan pada ahad didalam liang lahat (didepan paling dekat kearah kiblat, sedangkan yang lain dibelakangnya).

Setiap ayat dari Al-Qur’an adalah derajat didalam Surga dan penerang didalam rumah-rumah kalian.
Keterangan : Membaca ayat Al-Qur’an satu kali, sedangkan menghafal ayat Al-Qur'an tidak cukup satu kali, tetapi 20 kali, 30 kali, bahkan sampai 60 kali atau 70 kali tetap dihitung oleh Allah derajatnya naik terus.

Rasulullah saw bersabada : “Mengimami pada kaum lebih membacanya mereka pada Al-Qur’an”.

Para ahli Al-Qur’an adalah teman duduknya Umar dan teman musyawarohnya, tidak peduli apakah mereka orang tua ataukah orang muda.
Keterangan : Ahli Al-Qur’an ilmunya lebih banyak untuk memberi pertimbangan, karena lebih banyak tahu tentang hukum, boleh – tidak boleh, halal – haram dst.

Membacalah kalian pada Al-Qur’an dan jangan menipu sungguh ini beberapa lembaran yang digantung (maksudnya hafal) maka sesungguhnya Allah tidak menyiksa pada hati yang mewadahi Al-Qur’an.

Beberapa kesalah fahaman seputar menghafal Al-Qur'an yang menjadi penghambat dan melemahkan penghafal Al Qur'an

Rasulullah saw bersabada : “Tidaklah dari sesorang yang ahli Al-Qur’an kemudian melupakannya kecuali bertemu pada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung pada hari kiamat kedaan lepra”.

Keterangan
Jadi yang mendapatkan ancaman ini adalah penghafal yang sengaja tidak menderes, tidak mengulang hafalannya karena kesibukannya dalam urusan dunia, sehingga Alloh melupakannya.

Adapun penghafal yang sudah berusaha menderes dan mengulang hafalannya, apabila lupa itu memang sudah sifat dari manusia. Berdasarkan firman alloh dan sabda Rasululloh saw.

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau menyiksa pada kami jika kami lupa atau ketika kami salah.

Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya Allah meletakkan (tidak menyiksa dan tidak dicatat sebagai dosa) dari umatku salah (tidak tahu hukum) dan lupa (terhadap ilmu Al-Qur’an) dan apa-apa yang terpaksa mereka atas apa-apa”

Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya lebih banyaknya munafiq-munafiqnya umatku adalah pembaca Al-Qur’an.

Keterangan :
Hadist ini di peruntukan bagi pembaca atau penghafal Al-Qur’an yang tidak mukhlis karena Alloh, akan tetapi ada keinginan atau maksud lain selain karena Alloh.

Semoga manfaat dan barokah.





0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top