LDII

LDII
Official Website
Minggu, Agustus 11, 2013
0 komentar

Dalil-dalil Keutamaan Al-Qur’an (bagian 4)


Sesungguhnya Nafiq bin Abdilharits  bertemu dengan Umar di tanah Usfan, dan Umar telah menjadikan Nafiq sebagai tenaga sabilillah di Makkah. Umar bertanya kepada Nafiq : “Siapakah yang engkau jadikan wakil atas ahli Waadi  ?”. Maka Nafiq menjawab: “Ibnu Abzai”. Umar bertanya : “Siapakah Ibnu Abzai ?”.  Nafiq menjawab : “Bekas budak dari beberapa bekas budak kami”. Umar bertanya : “Engkau menjadikan bekas budak sebagai wakil atas mereka ru’yah  ?”.  Nafiq menjawab : “Sesungguhnya Ibnu Abzai ahli membaca Al-Qur’an (hafidz) dan pandai ilmu Faroid ”. Umar berkata : “Ingatlah sesungguhnya Nabi kalian saw sungguh telah bersabda : “Sesungguhnya Allah mengangkat derajatnya beberapa kaum lewat Al-Qur’an, dan Allah meletakkan Al-Qur’an pada orang-orang lain (Allah menghinakan orang juga lewat Al-Qur’an, yang tidak karena Allah)”.

Rasulullah saw bersabada : “Tidak boleh iri/ dengki kecuali dalam dua perkara, pertama : laki-laki yang Allah datangkan padanya Al-Qur’an (faham dan pinter) maka dia berdiri (membaca) Al-Qur’an diwaktu malam dan siang, kedua : laki-laki yang Allah datangkan padanya harta maka dia menginfakkan diwaktu malam dan siang”.

Rasulullah saw bersabada : “Barang siapa yang menyibukkan pada Al-Qur’an jauh dari ingat kepadaKu, dan meningglkan dari minta kepadaKu, maka Aku memberi kepadanya yang lebih utama dari pada apa-apa yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta, dan keutamaan kalam Allah (Al-Qur’an) mengalahkan seluruh kalam sebagaimana Allah mengalahkan makhlukNya”.

Sesungguhnya Rasulullah saw bersabada : “Barang siapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya maka Allah memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat, sinarnya mahkota lebih baik dari pada sinar matahari didalam rumah-rumah dunia, seandainya ada dikalangan kalian maka apakah persangkaan kalian terhadap orang yang beramal dengan Al-Qur’an ?”.

Rasulullah saw bersabada : “Sesungguhnya bagi Allah beberapa keluarga dari manusia”. Para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah siapakah mereka ?”. Nabi menjawab : “Mereka adalah ahli Al-Qur’an, ahliNya Allah dan kekhususanNya Allah”.

Rasulullah saw bersabada : “Barang siapa membaca Al-Qur’an dan dia hafal, Allah memasukkan padanya ke Surga dan Allah memberi hak syafaat kepadanya sepuluh dari ahli rumahnya, yang kesemuanya sungguh telah wajib pada Neraka”.

Rasulullah saw bersabada : “Datang orang yang ahli Al-Qur’an pada hari kiamat, maka Al-Qur’an berkata : “Wahai Tuhanku semoga Engkau memberi perhiasan kepada ahli Al-Qur’an”, maka dipakaikan pada ahli Al-Qur’an mahkota kemuliaaan, kemudian Al-Qur’an berkata : “Wahai Tuhanku semoga menambah Engkau”, maka ahli Al-Qur’an diberi pakaian kemuliaan, kemudian Al-Qur’an berkata : “Wahai Tuhanku meridhoilah Engkau kepada ahli Al-Qur’an (karena ridho Allah lebih utama dari pada Surga)”, maka Allah ridho kepadanya, maka dikatakan pada ahli Al-Qur’an, membacalah engkau dan naiklah engkau, dan ahli Al-Qur’an diberi pada setiap ayat satu kebaikan (derajat).

Rasulullah saw bersabada : “Niscaya Allah lebih sangat mendengarNya pada laki-laki yang bagus suaranya dengan Al-Qur’an lagi mengeraskan Al-Qur’an dari pada orang yang mempunyai biduanita pada biduanitanya”.

Rasulullah saw bersabada kepada laki-laki dan Nabi nasehat kepadanya : “Mengambillah engkau pada lima kesempatan sebelum datang lima kesempatan, muda sebelum tuamu, sehat sebelum sakitmu, kaya sebelum fakirmu, kelonggaran sebelum sibukmu, dan hidup sebelum matimu”.

Rasulullah saw bersabada : “Barang siapa yang telah diberi hafal Al-Qur’an oleh Allah, seandainya menyangka bahwa orang lain telah diberi yang lebih utama dari pada apa-apa yang telah diberikan kepadanya (hafal Al-Qur’an), maka sungguh dia meremehkan pada lebih utamanya beberapa kenikmatan”.

Bersambung.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top