Penyakit
jantung merupakan penyakit peringkat pertama penyebab kematian di dunia. Satu
dari lima kematian yang terjadi disebabkan oleh penyakit jantung, jantung
Koroner.
Apa
penyebab dari Penyakit Jantung Koroner ?
Penyakit
Jantung Koroner pada awalnya disebabkan oleh penumpukkan lemak pada dinding
dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner) dan hal ini lama-kelamaan
diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, pengapuran,
pembekuan darah, dan lain-lain, yang semuanya akan mempersempit atau menyumbat
pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah
tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai
akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark
Jantung, yang dalam masyarakat dikenal dengan istilah “serangan jantung” yang
dapat menyebabkan kematian mendadak.
Banyak
orang dengan kondisi penyumbatan pada pembuluh darah arteri koronernya tidak
sadar akan risiko dari penyakit tersebut, karena tidak merasakan adanya
gejala-gejala dari penyakit tersebut.
Faktor-faktor
risiko terpenting yang dapat menimbulkan penyakit jantung koroner :
- Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi
- Kadar Kolesterol HDL rendah
- Kebiasaan merokok
- Diabetes Mellitus
- Kegemukan (Obesitas)
- Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga
- Kurang olah raga
- Stress
Bila
anda menyandang salah satu atau beberapa faktor risiko tersebut diatas, Anda
dianjurkan untuk melakukan screening dan pemeriksaan kesehatan jantung anda
secara berkala kepada Dokter Spesialis Jantung. Adanya dua atau lebih faktor
risiko yang dimilki, akan menjadi berlipat kali risiko total munculnya Penyakit
Jantung Koroner.
Deteksi
Penyakit Jantung Koroner
Penyaklit
Jantung Koroner dapat diketahui melalui pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter
spesialis jantung dan dengan bantuan pemeriksaan Calcium Scoring Jantung (CAT
Scanning), yang kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan ECG, Teardmill Test
dan Arteriografi Koroner (Kateterisasi). Hasil dari Calcium Scoring Jantung
akan diikuti dengan pemeriksaan lebih lanjut apabila didapatkan hasil positif.
Apakah
Kateterisasi Jantung itu ?
Kateterisasi
Jantung merupakan prosedur diagnosa untuk memeriksa fungsi jantung dan pembuluh
darah, khususnya pembuluh darah koroner. Pemeriksaan untuk mengetahui kondisi
pembuluh darah koroner yang disebut sebagai Angiografi koroner, berguna untuk
mendeteksi adanya lokasi penyumbatan dan seberapa berat sumbatan yang terjadi
di pembuluh darah koroner.
Pemeriksaan
kateterisasi jantung bersifat invasif.
Sebuah
selang yang panjang, tipis dan fleksibel, disebut juga kateter, dimasukkan ke
dalam tubuh melalui pembuluh darah besar pada pangkal paha/ selangkangan,
lengan atau pergelangan tangan. Secara perlahan kateter dimasukkan sampai ke
aorta (pembuluh darah utama yang keluar dari jantung) tempat muara pembuluh
darah koroner.
Prosedur
tersebut dilakukan oleh Dokter Spesialis Jantung dengan menggunakan alat Angiografi.
Dengan pemberian zat kontras melalui kateter dan bantuan sinar X, dokter dapat
melihat dengan jelas kelainan koroner dari segi letak, luas serta berat atau
derajat penyempitan pembuluh darah koroner. Hasil akan direkam secara jelas di
dalam film atau CD (compact disc).
Bagaimana
dengan hasil Kateterisasi Jantung ?
Dokter
anda akan menjelaskan hasil film yang direkam selama tindakan dan kemungkinan
pengobatan selanjutnya. Bila hasil dari film tersebut diketahui adanya
penyempitan pembuluh koroner, maka dokter akan memberitahukan tindakan
pengobatan selanjutnya, apakah cukup dengan obat atau dengan tindakan pelebaran
bagian pembuluh darah jantung yang menyempit atau tersunbat dengan metode
ditiup / balonisasi / Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA)
atau akhir-akhir ini disebut Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Atau
harus dilakukan Operasi Jantung Terbuka (Open Heart Surgery) untuk memasang
pembuluh darah baru menggantikan pembuluh darah jantung yang tersumbat, yang
disebut Coronary Artery Bypass Surgery (CABG).
Apa
risiko dari Kateterisasi Jantung ?
Dengan
semakin canggihnya peralatan Angiografi dan berkembangnya teknik-teknik baru,
pada umumnya tindakan kateterisasi secara praktis memiliki risiko yang sangat
kecil. Biasanya pemeriksaan kateterisasi berlangsung tanpa masalah. Menurut
data statistik menunjukkan bahwa angka keberhasilannya amat tinggi. Akan tetapi
kemungkinan timbulnya komplikasi dari kateterisasi jantung tidak boleh
diabaikan.
Komplikasi
yang dapat timbul seperti :
- Perdarahan, infeksi dan rasa sakit di daerah tempat kateter dimasukkan
- Reaksi alergi
- Aritmia jantung
- Infark myocardial
- Turunnya tekanan darah
- Gangguan fungsi ginjal
Apa yang dimaksud dengan tindakan PTCA – PCI (peniupan) itu ?
Tindakam
peniupan atau balonisasi atau Angioplasty bertujuan untuk melebarkan
penyempitan pembuluh koroner dengan menggunakan kateter khusus yang ujungnya
mempunyai balon. Balon dimasukkan dan dikembangkan tepat ditempat penyempitan
pembuluh darah jantung. Dengan demikian penyempitan tersebut menjadi terbuka.
Selanjutnya
untuk mempertahankan kondisi pembuluh koroner yang telah dilebarkan, akan
dilakukan pesangan ring atau cincin penyanggah (Stent).
Cara
ini relatif aman, tingkat keberhasilannya amat tinggi serta tidak membutuhkan
pembiusan total.
Dimana
anda dapat melaksanakan Kateterisasi, PTCA – PCI atau tindakan lain yang
berkaitan ?
Anda
tidak perlu membuang waktu untuk berobat ke luar negeri, karena sarana dan
dokter-dokter spesialis yang ada di RS Santo Borromeus setara, atau bahkan dalam beberapa hal melebihi
beberapa sarana yang tersedia di negara tetangga kita.
RS
Santo Borromeus dengan kekhususan bidang
Kardiologi, memiliki Angiografi generasi terbaru di Laboratorium Kateterisasi
(CathLab) dan didukung oleh dokter spesialis jantung yang berpengalaman,
sehingga menjamin ketepatan diagnosa dan terapi.
Seluruh
data pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter spesialis jantung anda akan
dievaluasi. Apabila anda memerlukan pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut, maka
para spesialis dari bidang lain, termasuk ahli bedah jantung akan dilibatkan
dalam mengevaluasi masalah Anda. Jenis pemeriksaan dan tindakan yang harus Anda
lakukan berdasarkan pemeriksaan dan evaluasi dari dokter spesialis jantung.
Sumber
: Perkumpulan “Perhimpunan Santo Borromeus” RS Santo Borromeus Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar