Sesungguhnya
Nafiq bin Abdilharits bertemu dengan
Umar di tanah Usfan, dan Umar telah menjadikan Nafiq sebagai tenaga sabilillah
di Makkah. Umar bertanya kepada Nafiq : “Siapakah yang engkau jadikan wakil atas
ahli Waadi ?”. Maka Nafiq menjawab:
“Ibnu Abzai”. Umar bertanya : “Siapakah Ibnu Abzai ?”. Nafiq menjawab : “Bekas budak dari beberapa
bekas budak kami”. Umar bertanya : “Engkau menjadikan bekas budak sebagai wakil
atas mereka ru’yah ?”. Nafiq menjawab : “Sesungguhnya Ibnu Abzai
ahli membaca Al-Qur’an (hafidz) dan pandai ilmu Faroid ”. Umar berkata :
“Ingatlah sesungguhnya Nabi kalian saw sungguh telah bersabda : “Sesungguhnya
Allah mengangkat derajatnya beberapa kaum lewat Al-Qur’an, dan Allah meletakkan
Al-Qur’an pada orang-orang lain (Allah menghinakan orang juga lewat Al-Qur’an,
yang tidak karena Allah)”.
Rasulullah
saw bersabada : “Tidak boleh iri/ dengki kecuali dalam dua perkara, pertama : laki-laki yang Allah datangkan padanya Al-Qur’an (faham dan pinter) maka dia
berdiri (membaca) Al-Qur’an diwaktu malam dan siang, kedua : laki-laki yang Allah
datangkan padanya harta maka dia menginfakkan diwaktu malam dan siang”.
Rasulullah
saw bersabada : “Barang siapa yang menyibukkan pada Al-Qur’an jauh dari ingat
kepadaKu, dan meningglkan dari minta kepadaKu, maka Aku memberi kepadanya yang
lebih utama dari pada apa-apa yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta,
dan keutamaan kalam Allah (Al-Qur’an) mengalahkan seluruh kalam sebagaimana
Allah mengalahkan makhlukNya”.
Sesungguhnya
Rasulullah saw bersabada : “Barang siapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya
maka Allah memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat,
sinarnya mahkota lebih baik dari pada sinar matahari didalam rumah-rumah dunia,
seandainya ada dikalangan kalian maka apakah persangkaan kalian terhadap orang
yang beramal dengan Al-Qur’an ?”.
Rasulullah
saw bersabada : “Sesungguhnya bagi Allah beberapa keluarga dari manusia”. Para
sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah siapakah mereka ?”. Nabi menjawab :
“Mereka adalah ahli Al-Qur’an, ahliNya Allah dan kekhususanNya Allah”.
Rasulullah
saw bersabada : “Barang siapa membaca Al-Qur’an dan dia hafal, Allah memasukkan
padanya ke Surga dan Allah memberi hak syafaat kepadanya sepuluh dari ahli
rumahnya, yang kesemuanya sungguh telah wajib pada Neraka”.
Rasulullah
saw bersabada : “Datang orang yang ahli Al-Qur’an pada hari kiamat, maka Al-Qur’an
berkata : “Wahai Tuhanku semoga Engkau memberi perhiasan kepada ahli Al-Qur’an”,
maka dipakaikan pada ahli Al-Qur’an mahkota kemuliaaan, kemudian Al-Qur’an
berkata : “Wahai Tuhanku semoga menambah Engkau”, maka ahli Al-Qur’an diberi
pakaian kemuliaan, kemudian Al-Qur’an berkata : “Wahai Tuhanku meridhoilah
Engkau kepada ahli Al-Qur’an (karena ridho Allah lebih utama dari pada Surga)”,
maka Allah ridho kepadanya, maka
dikatakan pada ahli Al-Qur’an, membacalah
engkau dan naiklah engkau, dan ahli Al-Qur’an diberi pada setiap ayat satu
kebaikan (derajat).
Rasulullah
saw bersabada : “Niscaya Allah lebih sangat mendengarNya pada laki-laki yang
bagus suaranya dengan Al-Qur’an lagi mengeraskan Al-Qur’an dari pada orang yang
mempunyai biduanita pada biduanitanya”.
Rasulullah
saw bersabada kepada laki-laki dan Nabi nasehat kepadanya : “Mengambillah
engkau pada lima kesempatan sebelum datang lima kesempatan, muda sebelum tuamu,
sehat sebelum sakitmu, kaya sebelum fakirmu, kelonggaran sebelum sibukmu, dan hidup
sebelum matimu”.
Rasulullah
saw bersabada : “Barang siapa yang telah diberi hafal Al-Qur’an oleh Allah,
seandainya menyangka bahwa orang lain telah diberi yang lebih utama dari pada
apa-apa yang telah diberikan kepadanya (hafal Al-Qur’an), maka sungguh dia meremehkan pada lebih utamanya beberapa kenikmatan”.
Bersambung.
0 komentar:
Posting Komentar