Wahai para manusia, sungguh telah datang pada kalian nasehat dari
Tuhan kalian (Al-Qur’an) dan obat penyakit hati (sombong yaitu menolak
kebenaran dan meremehkan orang lain), dan menjadi petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang iman. Katakanlah Muhammad, sebab keutamaan Allah (agama islam) dan
rahmat Allah (Al-Qur’an) maka bergembiralah kalian, keutamaan dan rahmat Allah tsb lebih baik
dari pada apa-apa yang mereka kumpulkan.
Tidak berkumpul suatu kaum didalam rumah dari beberapa rumah Allah
Yang Maha Luhur, mereka membaca Al-Qur’an dan saling menderes diantara mereka
kecuali turun kepada mereka ketenangan dan mereka diselimuti rahmat dan para
Malaikat mengelilingi mereka dan Allah menceritakan kepada kalangan orang
disisiNya (yaitu para Malaikat dan para Nabi).
Lebih mulianya manusia adalah yang lebih banyak membaca Al-Qur’an.
Usaid berkata :
“pada suatu malam saya membaca surat Al Baqarah, maka ketika sampai pada
akhirnya surat, saya mendengar sesuatu yang jatuh dari arah belakangku, saya
menyangka bahwa kudaku lepas”. Nabi bersabda : “Teruskan membaca wahai pak Atik
(Usaid)”, saya menolak, maka ketika itu seperti beberapa lampu turun antara
langit dan bumi. Maka berkata Usaid : “Wahai Rasulullah, demi Allah saya sudah
tidak mampu meneruskan membaca”. Maka Nabi bersabda : “Demikian itu para Malaikat
turun karena bacaan Al-Qur’an, ingatlah sesungguhnya engkau, seandainya engkau
meneruskan (membaca Al-Qur'an) niscaya engkau melihat beberapa keajaiban”.
Nabi bersabda, dikatakan kepada temannya Al-Qur’an, bacalah dan
naiklah dan mentartilkanlah engkau sebagaimana engkau mentartilkan didunia,
maka sesungguhnya tempatmu disisi akhirnya ayat yang engkau baca.
Nabi bersabda, dikatakan kepada temannya Al-Qur’an, bacalah Al-Qur’an
ketika masuk ke Surga, baca dan naiklah, maka dia membaca dan naik setiap ayat
satu tingkat sampai dia membaca paling akhirnya sesuatu bersamanya.
Umi Darda’ berkata, aku masuk atas Aisyah,
kemudian saya bertanya kepada beliau :
“Apakah keutamaan orang yang membaca Al-Qur’an dibandingkan orang yang tidak
membaca Al-Qur’an namun tergolong orang yang masuk ke Surga ?” Maka Aisyah
menjawab :”Sesungguhnya hitungan beberapa derajat Surga sesuai hitungan ayat Al-Qur’an,
maka tidak ada seorangpun termasuk orang yang masuk ke Surga yang lebih pol
dibandingkan orang yang telah membaca Al-Qur’an”.
Berkata Dhohhak ibnu Qois : “Wahai para manusia ajarilah anak-anak
dan keluarga kalian pada Al-Qur’an, maka sesungguhnya barang siapa yang telah
menulis baginya dari orang islam, Allah memasukkan ke Surga maka datang
kepadanya dua Malaikat menggandeng kepadanya, dan berkata kedua Malaikat :
“Baca dan naiklah engkau beberapa derajat Surga”. Sampai bertempat keduanya
atau bertempat dengan membawanya dimana tempat sampai amalnya orang dari Al-Qur’an”.
Sebaik-baiknya
kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an.
Sebaik-baiknya kalian atau lebih utamanya kalian adalah orang yang
belajar Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an.
Bersambung.
0 komentar:
Posting Komentar