LDII

LDII
Official Website
Senin, Juli 15, 2013
3 komentar

Program Tahfidz Al Qur’an

Metode Menghafal Al Qur’an


Segala puji bagi Allah, yang memberikan umur kepada hamba-hambaNya, shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada nabi kita Muhammad saw.
Selama kita masih hidup di dunia, berarti masih diberi nikmat berupa umur,  yang tujuannya supaya kita memanfaatkan waktu tsb untuk beribadah kepada Allah. Allah sebagai yang memberi nikmat tsb kelak akan menanyakan dan meminta pertanggung jawaban kepada kita semua, Allah berfirman :

Artinya : Kemudian sungguh pada hari itu kalian akan ditanya tentang segala nikmat (yang telah diberikan).

Maka celakalah kita bila selalu menyia-nyiakan waktu, sering melalaikannya dengan terpengatruh dunia bahkan kemaksiatan, sehingga menjadikan kita  lupa dan semakin jauh dari Allah, maka menghafalkan Al Qur’an adalah sebuah ibadah yang sangat cocok untuk menyibukkan waktu kita dalam urusan mencari ridho Allah, mendekatkan diri kita kepada Allah, dan hafalan Al Qur’an yang kita miliki akan menjadi “keuntungan yang besar” di hari hisaban, ketika semua makhluk tidak ada yang bisa mengelak, Al Qur’an akan memberi syafa’at kepada ahlinya, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist panjang yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang dapat kita kaji hadist tsb beserta keutamaan lain dari Al Qur’an dalam “Kitabul Fadhoilul Qur’an” yang sudah dikaji dalam jama’ah, tidak memungkinkan untuk dicantumkan disini, maka bagi yang belum mengkajinya, segeralah mengkajinya, karena itu termasuk berlian ilmu. Berikut akan dikemukakan sebuah metode menghafal Al Qur’an, yang memilki keistimewaan yaitu kuatnya hafalan yang akan diperoleh disertai waktu tempuh yang relatif lebih singkat untuk menhkhatamkan Al Qur’an dan juga dengan menggunakan metode ini seorang penghafal tetap memilki waktu longgar yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan atau rutinitas lain.

Kaidah-kaidah dasar yang berharga :
  1. Menjaga niat murni karena Allah.
  2. Bertaqwa kepada Allah.
  3. Berakhlaqul Karimah (akhlaknya ahli Qur’an).
  4. Mempersungguh dalam berdo’a dan sholat Hifdhi, semakin banyak do’a akan segera dikabulkan Allah, ibarat orang yang bertamu dengan mengetuk pintu berkali-kali.
  5. Optimis dan Istiqomah dalam menjalankan metode.
  6. Bersedia mengorbankan sebagian waktu untuk Al Qur’an, ingatlah waktu yang disia-siakan dalam kelalaian itu lebih banyak daripada waktu yang dimanfaatkan untuk ingat ibadah kepada Allah, dan umur yang kita miliki nanti akan ditanya disisi Allah, digunakan untuk apa. Maka sepantasnya sekarang kita memanfaatkan sisa umur kita dengan menyibukkan diri dalam urusan Al Qur’an.
  7. Selalu mempersungguh dan menjauhi sifat malas serta menyia-nyiakan waktu.
  8. Menggunakan satu jenis mushaf Al Qur’an. Mushaf dengan jenis sama itu artinya halamannya sama, tulisannya sama, letak atau posisi ayatnya sama.
  9. Mengkul baca’an Al Qur’an kepada ahlinya Al Qur’an atau hafidz Qur’an.
  10. Hafalkan mulai dari surat An Nas hingga Al Baqarah (membalik urutan Al Qur’an karena hal ini lebih mudah).
  11. Membatasi jumlah ayat yang dihafalkan sesuai dengan kemampuan dan dapat kontinyu untuk dilaksanakan (maksimal sehari 2 halaman, karena jika anda memperbanyak kapasitas hafalan tiap harinya maka anda akan sulit untuk memuroja’ahnya, menjaganya dan mamantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang terlupakan).  Muroja’ah adalah mengulang / menderes hafalan yang sudah dimiliki.
  12. Menderes ma’na dan keterangan target yang akan dihafal dalam sehari (minimal mengerti dengan arti ayat yang dihafalkan).
  13. Membaca dengan benar diwaktu menghafal baik hurufnya, tajwidnya, maupun makhrojul hurufnya.
  14. Menyimakkan hasil hafalan kepada guru / hafidz yang lain / teman.
  15. Lebih mementingkan dan mendahulukan Muroja’ah sebelum menambah hafalan, karena “Menjaga sesuatu yang berada di dalam rumah itu lebih penting, lebih afdol dari pada menarik sesuatu dari luar ke dalam rumah”.
  16. Tidak hanya mengandalkan waktu khusus untuk muroja’ah, gunakan waktu longgar, sambil jalan, ketika sholat sunnah, dll.

Pembagian Al Qur’an

Dalam metode ini, satu mushaf Al Qur’an dibagi menjadi 3, yaitu :
  1. Semester 1 (Juz 30 s/d 21)
  2. Semester 2 (Juz 20 s/d 11)
  3. Semester 3 (Juz 10 s/d 1)

Catatan :


Tiap semester memilki jeda yang digunakan untuk muroja’ah.
Jumlah semester dapat fleksibel, bila dirasa target dalam satu semester terlalu banyak, maka jumlah semester dapat ditambah menjadi 6 semester.
Cara Mudah Menghafal

Misalnya jika anda menghafalkan surat An Nisa, maka anda dapat mengikuti teori berikut ini :

1. Bacalah ayat pertama 10-20 kali / baca berulang-ulang sampai hafal 



2. Bacalah ayat kedua 10-20 kali / baca berulang-ulang sampai hafal 

3. Bacalah ayat ketiga10-20 kali / baca berulang-ulang sampai hafal 

4. Bacalah ayat keempat 10-20 kali / baca berulang-ulang sampai hafal 

5.  Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali / berkali-kali sampai merasa mantap hafalannya.

Catatan :
Ada beberapa cara yang dapat membantu untuk memudahkan penguatan hafalan, seperti dengan menulis atau dengan mendengarkan MP3 bacaan Al Qur’an.

Waktu Menghafal

Setelah kita mengetahui cara menghafalkan yang mudah, selanjutnya mari kita bahas jadwal waktu untuk menambah hafalan.
Dlam metode ini, tambah hafalan dilakukan pada waktu sholat fardhu, karena sholat fardhu adalah tiangnya agama, bila tiangnya berdiri tegak maka kokohlah agamanya, bila sholat fardhu dilalaikan maka hal selain sholat fardhu lebih lalai lagi, kita tidak boleh menambah ibadah sunah agar mendapatkan kefadholan disisi Allah dengan melalaikan yang wajib. Maka ibadah wajib kita sempurnakan terlebih dahulu, setelah itu baru kita menambah ibadah lain, dengan demikian Insya Allah menghafal Al Qur’an dapat menjadi lebih mudah sehingga kita dapat sukses mengkhatamkan 30 juz, karena tiangnya sudah kita bangun dengan kokoh (sholat fardhu) maka membangun bagian yang lain seperti tembok (ibadah lain seperti menghafal Al Qur’an) insya Allah menjadi lebih mudah.
Segala sesuatu itu dapat berhasil jika dilaksanakan dengan rutin, maka perlu ditentukan waktu / jadwal untuk menghafal, dengan memilih waktu sholat fardhu yang jadwalnya sudh tetap dan rutin kita laksanakan, diharapkan kita juga dapat rutin dan kontinyu dalam menambah hafalan, dan dengan target hafalan sehari dibagi di tiap sholat fardhu menjadikan kita tidak berat dalam menambah hafalan, kita pun memilki waktu longgar selain waktu tsb untuk melaksanakan rutinitas masing-masing.

Caranya adalah sbb :
  1. Menambah hafalan baru dilaksanakan ba’da sholat fardhu.
  2. Memilih target hafalan sehari, dapat 1 lembar, 1 halaman atau sesuai kemampuan yang dapat dilaksanakan dengan kontinyu, kemudian target tsb dibagi menjadi 4 waktu sholat (shubuh s/.d maghrib, adapun ba’da isya digunakan untuk muroja’ah hafalan yang didapat dalam satu hari penuh.
  3. Contoh : 1 halaman dibagi 4 = seperempat halaman, inilah target hafalan baru di tiap ba’da sholat. Seperempat halaman membutuhkan waktu kira-kira 15 menit, berarti total waktu yang dibutuhkan untuk menghafal 1 halaman hanya 60 menit (1 jam) dalam satu hari. Bandingkan dengan waktu yang kita sia-siakan, kita gunakan untuk urusan dunia dalam satu hari.
  4. Untuk target per hari 1 lembar, maka waktu yang dibutuhkan untuk mengkhatamkan 30 juz dengan metode ini kira-kira 1 tahun, adapun untuk target perhari 1 halaman kira-kira 2 tahun.

Contoh praktek dengan target sehari 1 halaman :
  1. 15 menit ba’da sholat shubuh menghafalkan seperempat halaman bagian pertama.
  2. Sebelum sholat dhuhur muroja’ah hafalan yang didapat waktu ba’da shubuh (muroja’ah dapat dilakukan sambil sholat sunnah rowatib) dan 15 menit ba’da dhuhur menghafalkan seperempat halaman bagian kedua.
  3. Sebelum sholat ashar muroja’ah hafalan yang diperoleh waktu ba’da shubuh dan dhuhur dengan menggabungkan keduanya, dan 15 menit ba’da ashar menghafalkan seperempat halaman bagian ketiga.
  4. Sebelum sholat maghrib muroja’ah hafalan yang diperoleh waktu ba’da shubuh, dhuhur dan ashar dengan menggabungkan ketiganya, dan 15 menit ba’da maghrib menghafalkan seperempat halaman bagian keempat (habis).
  5. Sebelum sholat isya’ muroja’ah hafalan yang diperoleh dalam 1 hari dengan menggabungkan keempat bagiannya, ba’da isya’ menyimakkan hafalannya kepada guru/ teman/ orang tua.
  6. Sebelum tidur muroja’ah hafalan yang diperoleh dalam satu hari penuh untuk memantapkan hafalan.


Teknik Muroja’ah

Muroja’ah adalah bagian terpenting dalam menghafalkan Al Qur’an, bahkan seorang yang sudah hafidz (sudah khatam 30 juz) pun masih harus terus memuroja’ah hafalannya untuk menguatkan dan memantapkan hafalannya selain sebagai amalan andalannya, dan juga karena ada ancaman bagi orang yang hafal Al Qur’an kemudian lalai terhadap hafalannya (tidak mau muroja’ah) sehingga lupa.
Syekh  Abdul Aziz Ridwan berkata dengan mentisir ucapan guru beliau di Makkah :



Artinya : rahasia hafal (benar-benar hafal) adalah dalam muroja’ah.

Berkata pula Syekh Kholil Busthomi : “Orang yang hafalannya pernah dimuroja’ah total 100 kali tentu berbeda dengan orang yang hafalannya pernah dimuroja’ah 50 kali, padahal suratnya sama”.
Begitulah pentingnya muroja’ah dalam proses kita menghafal maupun setelah kita selsesai menghafal, maka muroja’ah pun perlu teknik yang tepat sehingga muroja’ah benar-benar terprogram dan rutin sehingga dapat sukses, adapun teknik muroja’ah dalam metode ini sbb :

Pembagian Muroja’ah

Muroja’ah terbagi menjadi 3 bagian, dan dapat menjadi lebih dalam keadaan tertentu yang akan dijelaskan berkikutnya, namun bagian muroja’ah yang tetap/ permanen adalah 3 bagian, yaitu :


  1. Muroja’ah Wajib. Yaitu kategori muroja’ah yang berisi juz Al Qur’an yang sudah berhasil dikhatamkan, dengan target minimal 1 juz per hari dan berjalan terus secara kontinyu tiap hari dengan perputaran juz yang dideres, contoh : anda memilki 3 juz yang masuk dalam kategori ini, maka hari ini anda muroja’ah juz pertama, besok juz kedua, besoknya lagi juz ketiga, kemudian berputar lagi dari juz pertama.
  2. Muroja’ah Juz Baru. Yaitu kategori muroja’ah yang berisi juz yang sedang dalam penghafalan, sehingga hafalan yang baru didapat kemarin juga termasuk dalam kategori ini.
  3. Muroja’ah Hafalan Baru. Yaitu kategori muroja’ah yang berisi hafalan sedang dihafal hari itu juga, tujuannya untuk mengumpulkan hafalan-hafalan baru yang didapat di tiap sholat.


Catatan : bagi pemula yang hafalannya belum melebihi 1 juz, berarti muroja’ah hanya terbagi 2 yaitu Muroja’ah Juz Baru dan Muroja’ah Hafalan Baru.

Adapun skemanya sbb:

Pembagian Muroja’ah


  1. Muroja’ah Wajib : Dikerjakan ba’da qiyamul lail, minimal 1 juz, dengan urutan juz selalu berputar.
  2. Muroja’ah Juz Baru : Dikerjakan ba’da qiyamul lail, setelah Muroja’ah wajib.
  3. Muroja’ah Hafalan Baru : Dikerjakan pada hari itu juga, sebelum sholat fardhu, sebelum tidur dan waktu longgar.


Bila waktu ba’da qiyamul lail dirasa berat untuk menyelesaikan muroja’ah, maka dapat dicarikan waktu lain dengan ketentuan tidak boleh menambah hafalan sebelum muroja’ah selesai.


Contoh : ba’da subuh digunakan untuk muroja’ah, berarti tambah hafalan ba’da subuh diundur sampai muroja’ah selesai. 


Waktu dan Ketentuan Muroja'ah
  1. Muroja'ah Wajib dan Muroja'ah Juz Baru dilaksanakan setelah sholat tahajud dan do'a 1/3 malam sampai mendekati waktu shubuh, bila setelah muroja'ah masih ada waktu sampai sebelum shubuh, gunakanlah untuk istirahat, dan untuk menyiasati waktu istirahat yang berkurang, maka jangan tidur terlalu malam dan biasakan siang tidur maksimal 1 jam, jangan lebih !karena menimbulkan sifat malas dengan membuang buang waktu untuk tidur.
  2. Muroja'ah Wajib dilakukan sebelum  Muroja'ah Juz Baru.
  3. Muroja'ah Hafalan Baru dilakukan tiap sebelum sholat fardhu dan sebelum tidur sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Contoh praktek menghafal, dan juga dilakukan dalam waktu waktu lain yang longgar pada hari itu(perbedaan Muroja'ah Juz baru dan Muroja'ah hafalan baru yaitu : Muroja'ah Juz baru adalah muroja'ah yang berisi semua surat yang sudah dihafal dalam juz yang saat ini sedang dalam proses pengkhataman, sedangkan muroja'ah hafalan baru adalah muroja'ah yang berisi hafalan yang baru kita hafalkan hari itu juga).
  4. Setelah Juz Baru berhasil dikhatamkan, maka juz tersebut statusnya menjadi Juz Magang, sehingga jadwal muroja'ah ba'da qiyamul lail bertambah satu kategori, sebagaimana skema berikut ini :
  5. Muroja'ah Juz Magang ini berjalan terus sampai 1 minggu, dengan tidak meninggalkan Muroja'ah Wajib dan Muroja'ah Juz Baru yang baru dimulai lagi, dan juga tidak meninggalkan target hafalan per hari yang sudah kontinyu.
  6. Apabila waktu ba'da qiyamul lail tidak cukup atau dirasa terlalu berat karena hafalan dalam kategori Muroja'ah Juz Baru juga semakin bertambah, maka Muroja'ah Juz Magang bisa dicarikan waktu lain.
  7. Setelah Juz Magang selesai dimantapkan selama 1 minggu, maka statusnya naik menjadi Juz Wajib, sehingga Juz tersebut termasuk dalam antrian perputaran Muroja'ah Wajib dan untuk sementara waktu tidak ada lagi Muroja'ah Juz Magang sampai ada juz yang baru dikhatamkan lagi.
  8. Demikian ini berjalan terus sampai selesai satu semester.


Masuk Semester 2

Ketika sudah berhasil menyelesaikan satu semester (10 Juz), maka langkah selanjutnya adalah  berhenti menambah hafalan selama satu bulan untuk mengulang / muroja'ah semua hafalan yang sudah kita khatamkan dalam satu semester tersebut, dalam sehari minimal 2 juz sehingga dalam sebulan kita bisa mengkhatamkan hafalan semester pertama kita sebanyak 6x.

Ketika memulai semester baru pada bulan berikutnya, semua metode tetap sama, hanya saja untuk muroja'ah wajib terbagi menjadi 2, yaitu muroja'ah wajib semester 1 dan muroja'ah wajib semester 2, sehingga skema muroja'ah menjadi sebagai berikut :


Adapun waktu muroja'ah keduanya sama, yaitu ba'da qiyamul lail, tapi bila memang benar benar terasa berat dan waktu ba'da qiyamul lail tidak cukup untuk 2 muroja'ah wajib dan muroja'ah juz baru, belum lagi bila ada muroja'ah juz magang, maka Muroja'ah wajib semester 1 dicarikan waktu lain, yang penting muroja'ah wajib semester 1 harus terus berputar, tidak boleh ditinggalkan. 

Masuk Semester 3

Ketika semester 2 sudah berhasil kita khatamkan, langkah selanjutnya adalah berhenti menambah hafalan selama 2 bulan untuk mengulang / muroja'ah hafalan yang sudah kita miliki selama 2 semester, dalam sehari minimal muroja'ah 4 juz, sehingga dalam 2 bulan kita bisa mengkhatamkan 20 juz hafalan kita sebanyak 12x khatam.

Ketika memulai semester 3, maka metode sama dan sama seperti semester 2, yaitu jumlah muroja'ah wajib bertambah  menjadi tiga muroja'ah wajib, dengan ketentuan yang sama dengan muroja'ah pada semester 2. 

Renungan

Apakah setelah anda melihat dan memahami metode ini anda merasa berat  ? Ingatlah hasil yang akan diperoleh dengan perjuangan anda ini, bersemangatlah dalam menjalankan metode ini dengan tetap konsisten, karena metode ini dibuat dengan tujuan memudahkan dan memprogram anda dalam menghafal Al Qur’an, dan perasaan berat yang muncul dalam urusan kebaikan ini tidak datang kecuali dari Syethan yang tidak senang melihat kita berjuang dalam meraih ridlo Allah, atau rasa berat itu datang dari diri anda sendiri karena selama ini mungkin anda selalu terbuai dalam sia-sianya waktu atau hal yang kurang bermanfaat, sehingga anda tidak terbiasa ketika anda terikat dengan sebuah jadwal dan program, maka bersabarlah wahai Ahli Qur’an, kemuliaan menantimu disisi Allah, bersabarlah dengan selalu berdo’a kepada Allah, “Karena biasa, hilanglah rasa berat”.

Apakah anda merasa banyak waktu yang tersita dengan Al Qur’an ? Apakah anda merasa sangat tersibukkan sehingga tidak mempunyai banyak waktu untuk melakukan hal-hal lain seperti dulu, atau mungkin anda justru merasa kehilangan banyak waktu ? Maka ingatlah wahai Ahli Qur’an, tersibukkannya dirimu, hilangnya banyak waktumu untuk Al Qur’an adalah sebuah anugerah yang harus anda syukuri, berarti anda peduli terhadap masa depan anda di akherat dengan memanfaatkan dan menghabiskan waktu untuk mencari ridlo Allah, ingatlah wahai Ahli Qur’an, waktu kita yang telah sia-sia lebih banyak dari pada waktu kita yang bermanfaat, maka teruslah bersemangat untuk memanfaatkan sisa umur kita untuk mencari ridlo Allah, sebelum ajal menjemput kita dan datangnya ajal tidak menunggu sampai kita siap.

Sumber : Desa Cakung Bekasi Barat

3 komentar:

  1. Alhamdulillah, ditengah masih adanya fitnah yg dilontarkan kepad LDII, Alloh memberi kekuatan dan pertolongan untuk sabiqum bilkhoirot. Mari terus tingkatkan ibadah kepada Alloh, Alloh akan menunjukkan kebenarannya

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, tetap istiqomah menetapi Al-quran dan Al-hadist, mutiara kebenaran pasti telihat lebih indah.

    BalasHapus
  3. Izin share ya admin.
    Alhamdulillah jazakumullohu khoiro

    BalasHapus

 
Toggle Footer
Top