LDII

LDII
Official Website
Senin, Agustus 17, 2015
0 komentar

Niat Ikhlash Bag. 2

B. " NIAT KARENA ALLAH "
السلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته
Bertempur di medan perang itu terbatas hanya kaum laki - laki yang kuat dan yag mampu, sedangkan berperang melawan syaitan iblis laknat jahanam, yang medan tempurnya adalah hati, ini tidak perduli orang perempuan, orang tua, bahkan orang yg sudah udzur sekalipun tanpa kecuali, serangan syaitan ini akan menyerang kepada semua golongan, tanpa mengenal dan pandang bulu,  baik itu pendekar ( pahlawan perang) dermawan ( penyandang dana)  Qori' ( ahli membaca al qur'an dgn suara merdu ) bahkan seorg ulama ( orang yg berilmu agama tinggi ), apalagi bagi si pencari harta kekayaan, tahta ( pangkat / kedudukan) dan wanita ( istri yg banyak / kolektor istri) untuk kepentingan agama, itu semua merupakan makanan yg empuk bagi syaitan iblis laknat jahanam, sehingga berubah menjadi salah niat yaitu tidak karena Allah, termasuk yg harus waspada adalah bagi orang yg sedang mencari jodoh, baik itu seorang duda, janda, jejaka, ataupun seorang gadis, bahkan yg akan melakukan sunnah Rasul yaitu poligami, ini juga sangat rentan, rawan dari godaan syaitan iblis laknat jahanam sehingga tidak karena Allah. Jika kalah ( mati ) di medan perang fisik melawan musuh sebab membela diri, keluarga, harta dan agama, maka itu berarti mati syahid dan sebagai ganjarannya adalah surga firdaus, sebagaimana sabda Rasulullah saw  :
ٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ أَوْ دُونَ دَمِهِ أَوْ     دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيد رواه أبو داود
Artinya   : " Dari Sa'id bin Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia syahid, siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid, atau karena membela darahnya, atau karena membela agamanya maka ia syahid."
HR. Abu Dawudٌ
Namun bila kalah perang di medan hati melawan bisikan syaitan sehingga tidak karena Allah lalu mati maka di hukumi mati keadaan syirik khaufi atau syirik yang samar, berarti mati dalam keadaan سؤالختمه ( akhir hidup yang jelek ) adapun sebagai ganjarannya adalah neraka jahanam, jadi alangkah sangat tipisnya batas antara surga firdaus dengan neraka jahanam, tolok ukurnya adalah hati yaitu karena Allah dan tidak karena Allah ( artinya karena Allah hasilnya surga dan tidak karena Allah hasilnya neraka ).
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat... آمين ..آمين  يارب ّالعالمين
Dan pembahasan ini إن شاءالله BERSAMBUNG....
الحمدلله جزاكم اللّٰه خيرا
والسلام عليكم ورحمة اللّٰه وبركاته

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top