Sinergi Kyai dan Orang Tua Dalam Pembinaan Generasi Penerus

Untuk Kita Renungkan

1. Melestarikan Al-Qur’an dan Al-Hadits (QHJ) sebagai jalan ke Surga adalah sebuah amanah yang harus dipertanggung  jawabkan di hadapan Allah Azza wa-Jalla.
2. Seorang kyai bertanggungjawab terhadap ru’iyahnya dan orang tua bertanggungjawab terhadap anak-anaknya dihadapan Allah, di pengadilan akhirat.
3. Kerusakan akhir zaman kini telah memporakporandakan kebanyakan anak manusia di berbagai belahan dunia.
4. Kegagalan pembinaan anak-anak orang iman adalah :

• Kepunahan orang iman
• Tertutupnya jalan ke surga
• Kehinaan bagi anak orang iman
• Derita bagi orang tua

Para Kyai dan Orang Tua seharusnya

• Punya impian dan harapan sama terhadap masa depan anak-anak orang iman.
• Rela berkorban demi kesuksesan anak-anak orang iman.
• Merasa bangga punya generasi penerus unggul di zamannya.
• Tidak tega bila anak orang iman menjadi bulan-bulanan iblis dan syetan dan menjadi korban fitnah akhir zaman.

Maka mendukung program pembinaan generasi penerus orang iman adalah “harga mati” bagi para Kyai dan para Orang Tua.

Lima Unsur Pembina Generasi Penerus, Penggerak Pembina Generasi Penerus (PPG), Tri Sukses Generasi Penerus, dan Memilki Enam Thabiat Luhur adalah solusi terbaik (the best solution) untuk menjawab tantangan akhir zaman.

Wujud nyata kesungguhan dan totalitas dukungan Kyai terhadap pembinaan generasi penerus berdasarkan hadits :

Tidak ada dari Pengatur yang mengatur perkara orang Islam kemudian tidak ijtihad kepada mereka dan tidak nasehat kecuali tidak masuk ke Surga bersama mereka.

Manakah Wali (Pengatur) yang mengatur sesuatu dari perkara orang Islam maka tidak nasehat kepada mereka dan tidak ijtihad kepada mereka sebagimana nasehat dan ijtihad pada dirinya maka Allah menjerumuskan wajahnya pada hari kiamat kedalam Neraka.

 
Nunggoni Musyawarah Pengurus PPG

• Pengurus PPG termotivasi karena merasa didukung dan diperhatikan.
• Permasalahan segera terselesaikan.

Mengontrol Kinerja / Amal Sholih Pengurus PPG

• Menambah kesungguhan amal sholih pengurus PPG.
• Menambah kehati-hatian dan semangat dalam beramal sholih.
• Kinerja pengurus PPG benar dan sesuai harapan.

Mengalokasikan Dana Untuk Kegiatan PPG (Jer Basuki Mawa Bea)

• Kegiatan PPG menjadi lancar dan berhasil.
• Menambah amal jariyah para orang iman.

Memberi Nasehat Langsung pada saat Kegiatan Generasi Penerus

• Generasi Penerus mengenal Kyainya sehingga bisa ta’dhim dan taat.
• Generasi Penerus merasa diperhatikan dan diayomi oleh Kyainya.
• Generasi Penerus bersyukur dan bangga karena hidupnya tidak liar karena ada yang mengarahkan.
• Merasa punya orang tua selain orang tuanya sendiri sebagai tempat curhat.

Memberi Ukhro yang layak dan memperhatikan kesejahteraan Mubaligh-Mubalighot / Tenaga Pengajar

• Insya Allah akan menambah semangat dalam mengajar.
• Insya Allah menambah bersyukur dan bangga sebagai mubaligh.

Selalu berdo’a untuk kebaikan dan keberhasilan generasi penerus di dunia dan akhirat.

Wujud nyata kesungguhan dan totalitas dukungan orang tua terhadap pembinaan generasi penerus

Setiap anak dilahirkan atas fitroh (suci) maka kedua orang tuanya menjadikan Yahudi atau Nasrani atau Majusi.

Barang siapa melahirkan anak maka hendaklah memperbaiki nama dan budi pekertinya, maka ketika baligh wajib menikahkan, jika sudah baligh tidak menikahkan maka ketika anak melanggar dan dosa maka dosa anak berat atas bapaknya.

• Mendanai dan mengutamakan keperluan belajar anaknya.
• Mengontrol kegiatan belajar anaknya di tempat kegiatan belajar mengajar.
• Mengontrol hasil belajar anaknya di rumah.
• Mengingatkan dan mengobrak-obrak kepada anaknya pada saatnya belajar, maupun saat beribadah (terutama sholat berjamaa’ah).
• Mengontrol dan mengawasi pergaulan a naknya.
• Selalu mengingatkan (juweh) ketika anaknya tidak semangat belajar atau ketika berbuat salah.
• Sering bertanya terhadap para pengajar tentang hasil belajar anaknya.
• Bisa menerima saran atau teguran dari siapapun tentang kekurangan atau kesalahan anaknya.
• Berusaha dekat dan komunikatif dengan para pengajar/ mubaligh-mubalighot.
• Menjaga keharmonisan rumah tangga dan menjadi teladan bagi anaknya.
• Tertib dan rutin mengikuti pertemuan/ musyawarah lima unsur.
• Selalu berdo’a untuk kebaikan dan keberhasilan anaknya di dunia dan akhirat.

Kita Jangan Menyerah Dengan Keadaan

• Walau badai fitnah menghadang.
• Walau iblis dan syetan selalu siap menerkam.
• Walau lingkungan sudah penuh dengan kuman.

Secara Logika

• Kita tidak mungkin bisa mengalahkan iblis dan syetan.
• Kita tidak mungkin bisa mencegah lajunya kerusakan akhir zaman.
• Kita tidak mungkin bisa mengawasi anak-anak kita setiap saat.
• Kita tidak mungkin bisa menghalangi lingkungan mempengaruhi karakter anak-anak kita.

Kita Punya Senjata Yang Bisa Merubah Segalanya Yaitu Do’a

Doa itu otaknya ibadah.

Doa itu pedangnya orang iman dan tiangnya agama dan cahayanya beberapa langit dan bumi.

Maukah Kami tunjukkan pada kalian atas apa-apa yang dapat menyelamatkan dari musuh-musuh kalian dan melancarkan rezeqi kalian ? Berdo’alah kalian kepada Allah diwaktu malam kalian dan siang kalian maka sesungguhnya do’a adalah senjatanya orang iman.

Dengan do’a akan merubah

• Kesulitan menjadi kemudahan
• Ketidakpastian menjadi keniscayaan.
• Ketidakmungkinan menjadi kenyataan.

Kita sudah punya modal besar untuk berdo’a yaitu :

• Do’a Kyai yang adil “mustajabah” bagi ru’iyahnya.
• Do’a orang tua “mustajabah” bagi anaknya.
• Menolong agama Allah, Insya Allah menjadi “amalan andalan” yang bisa kita laporkan kepada Allah di saat kita sambat kepada Allah.

Tiga do’a yang dikabulkan (tidak ragu-ragu dalam do’a) yaitu do’anya orang yang dianiaya, do’anya musyafir (orang bepergian), dan do’anya orang tua kepada anaknya.

Ada 3 do’a yang tidak ditolak do’a mereka : orang puasa sampai berbuka, imam yang adil, dan do’anya orang yang dianiaya, Allah mengangkat pada do’a diatas mendung dan membuka pintu-pintu langit dan berfirman Tuhanku : “Demi kemuliaanku, sungguh Aku menolong pada do’a walaupun waktunya lama.”

Maka para Kyai dan orang tua hendaknya meningkatkan kuantitas dan kualitas do’anya untuk kesuksesan generasi penerus jamaah dengan memahami :

• Etika dan Sebab Terkabulnya Do’a.
• Waktu, Keadaan dan Tempat Mustajabah.