LDII

LDII
Official Website
Kamis, Juni 19, 2014
0 komentar

Menyongsong Puasa Ramadhan Tahun 1435 Hijriyah


Kita wajib bersyukur kepada Allah SWT, bahwa kita masih ditetapkan dalam hidayah dan diberi umur panjang yang barokah oleh Allah.

Tidak lama lagi insya Allah kita akan menjumpai bulan Ramadhan maka diingatkan kepada saudara-saudara Muslim, terutama kaum wanita, yang masih mempunyai hutang puasa tahun lalu agar segera melunasinya.

Sebagaimana Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 183. Puasa adalah ibadah yang istimewa karena amalan puasa untuk Allah dan pahalanya diperhitungkan langsung oleh Allah sendiri.


Artinya : Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian supaya kalian bertaqwa.
[Surah Al-Baqarah ayat 183]


… Rasulullah s.a.w. bersabda: “Islam dibangun atas lima perkara: Syahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, dan menegakkan shalat, dan membayar zakat, dan haji, dan puasa Ramadhan”. [Hadist Shohih Bukhari No. 8 Kitabul Iman]


… Rasulullah s.a.w bersabda: “Allah berfirman: Setiap amalan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, Aku sendiri langsung membalasnya …”.
[Hadist Shohih Bukhari No. 1904 Kitabu Shiam]


… Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan iman dan mencari pahala maka diampuni baginya apa-apa yang terdahulu dari dosa-dosanya dan barang siapa berdiri (ibadah sunah) pada malam qodar dengan iman maka diampuni baginya apa-apa yang terdahulu dari dosa-dosanya”. [Hadist Shohih Bukhari No. 35 Kitabul Iman]

Dalam bulan Ramadhan tahun ini supaya membersihkan diri dari dosa-dosa, pelanggaran-pelanggaran, kemaksiatan-kemaksiatan, lahan-lahan yang telah dikerjakan karena semuanya itu melanggar peraturan Allah, peraturan-peraturan Rasul dan peraturan-peraturan orang iman. Supaya ditobati betul-betul lahir bathin kareana Allah (taubatan nasuha), dan juga pelanggaran terhadap kak-haknya anak Adam supaya ditobati dan diselesaikan agar bisa saling memaafkan. 

Setiap orang iman berusaha dapat melaksanakan / mengepolkan ibadah/ meningkatkan amalan-amalannya melebihi dari pada bulan selain Ramadhan, sebab dalam bulan Ramadhan semua amalan dilipat gandakan oleh Allah.


… Rasulullah s.a.w. bersabda: “… Maka berhati-hatilah kalian pada bulan Ramadhan,  sesungguhnya kebaikan dilipat-gandakan pada bulan Ramadhan tidak seperti dalam bulan-bulan lainnya, begitu pula kejelekan (juga dilipat-gandakan)”.

Menjima’ Istri Saat Puasa
Dalam bulan Ramadhan setiap orang Islam hendaknya menjaga puasanya dari perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan puasa, seperti; makan, minum atau menjima’ istrinya di siang hari. 

Sesuai dengan tuntunan Nabi SAW yang tertulis dalam Hadist Shohih Muslim No. 81 – (1111) Kitabu Shiam, seorang Muslim yang berhubungan badan dengan istrinya di siang Ramadhan tidak hanya batal puasanya namun ada beberapa kafaroh yang harus dilaksanakan, yaitu:
  1. Tetap wajib melanjutkan puasanya sampai maghrib.
  2. Membayar kafaroh memerdekakan seorang budak atau berpuasa selama dua bulan berturut-turut atau memberi makan kepada orang miskin sebanyak 60 (enam puluh) orang.
  3. Orang yang batal puasanya sehari di bulan Ramadhan tanpa udzur yang dibenarkan syariat, kehilangan pahala yang tidak bisa dibandingi dengan puasa setahun berturut-turut.


… seorang laki-laki datang pada Nabi s.a.w. kmudian ia berkata: “Aku rusak wahai Rasulullah”.
Nabi bersabda: “Apakah yang merusak kamu?”
Laki-laki itu menjawab: “Aku menjima’ istriku di siang Ramadhan”.
Nabi bersabda: “Apakah kamu mampu memerdekakan seorang budak?”
Laki-laki itu menjawab: “Tidak”.
Nabi bersabda: “Apakah kamu mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?”
Laki-laki itu menjawab: “Tidak”. 
Nabi bersabda: “Apakah kamu mampu memberi makan 60 orang miskin?”
Laki-laki itu menjawab: “Tidak”. 
Abi Hurairah meriwayatkan, kemudian laki-laki itu duduk kemudian Nabi diberi wadah berisi kurma, maka Nabi bersabda: “Shodakohkan kurma ini".
Laki-laki itu berkata: “Apakah diberikan kepada yang lebih fakir dari pada kami?, tidak ada di antara dua tanah lapang Madinah keluarga yang lebih membutuhkan kurma ini dari pada kami”.
Maka Nabi tertawa sampai gigi taringnya kelihatan, kemudian Nabi bersabda: “Pergilah, berikan makan kurma ini kepada keluargamu.”
[Hadist Shohih Muslim No. 81 – (1111) Kitabu Shiam]

Rasulullah SAW dan para sahabat beliau juga telah memberi contoh, yaitu melembur dalam bulan Ramadhan baik sholat sunah, membaca Al-Qur’an maupun sodaqoh.
  
Selama bulan Ramadhan supaya memerlukan mengerjakan sholat sunah tarawih dan sholat-sholat sunah lainnya serta bagi yang dapat membaca Al Qur’an dalam bulan Ramadhan tahun ini diusahakan menghatamkan Al-Qur’an, sedangkan yang belum lancar dalam membaca Al-Qur’an, supaya meningkatkan belajar membaca Al-Qur’an sampai lancar. Adapun membacanya dapat dilakukan di masjid, bisa dirumah masing-masing, atau tempat-tempat yang layak untuk membaca Al-Qur’an. 

Selain itu sodaqoh juga harus dipolkan, terutama sodaqoh fi sabilillah, karena harta benda yang kita serahkan dalam sabilillah itu sebagai simpanan/ hak milik yang akan kita ambil sendiri, kita nikmati sendiri di Surga yang tidak bisa dicuri orang lain, tidak bisa diambil orang lain, ini kita harus betul-betul yakin berdasarkan dalil dalam Al-Qur’an :


Artinya : Dan apa-a apa yang kalian dahulukan untuk diri kalian berupa kebaikkan-kebaikkan akan kalian jumpai disisi Allah, itu lebih baik dan lebih besar pahalanya.

Dan didalam bulan Ramadhan (sepuluh malam yang akhir), ada malam yang pol yaitu “Lailatul Qodar", yang semua amal didalam Lailatul Qodar itu lebih baik dari pada amal seribu bulan, selain Lailatul Qodar.
Surat Al Qodar ayat 3 :


Artinya : Satu malam qodar lebih baik dari pada ibadah 1000 bulan atau lebih dari 83 tahun.

Dalam ibadahnya supaya betul-betul mengerjakan apa yang sudah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat beliau. Jangan sampai orang iman mengerjakan adat-adat jahiliyah seperti megengan, maleman, nyekar dan lain-lain sebangsa itu.

Dan bagi yang mampu dianjurkan dalam bulan Ramadhan tahun ini bisa melaksanakan Umrah Ramadhan, sebab kefadolan Umrah di bulan Ramadhan, itu seperti haji bersama dengan Rasulullah SAW sebagaimana hadits dibawah ini :


Artinya : Maka sesungguhnya Umrah pada bulan Ramadhan membandingi Haji atau Haji bersamaku Nabi.

Disamping itu juga bisa mengepolkan ibadah-ibadah lainnya di Masjidil Haram dan ditanah Haram, yang mana melakukan satu kebaikkan ditanah Haram itu akan diberi pahala seperti kebaikan tanah Haram, yaitu seratus ribu kebaikkan, syukur-syukur bisa mencari Lailatul Qodar sambil Iktikaf di Masjidil Haram.

Dalam bulan Ramadhan tahun ini supaya mengadakan kegiatan pengajian asrama, boleh mengadakan pengajian Al-Qur’an, boleh Al-Hadits kutubu sittah, boleh himpunan-himpunan.

Dan juga supaya mengadakan pembinaan yang lebih intensif terhadap Generasi Penerus tingkat SD, SLTP/ SLTA dan mahasiswa mahasiswi mumpung masih longgar dan ada kesempatan, dan semua ini supaya diniati ibadah, amal sholih, mencari pahala sebanyak-banyaknya, mencari peningkatan derajat di Surga.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top