Proyek
perluasan The King Abdullah Grand Mosque dijadwalkan rampung sebelum Ramadhan
2014.
Pembangunan proyek perluasan Masjid Besar Raja Abdullah (The King Abdullah
Grand Mosque) di Mekkah, Arab Saudi, telah dimulai, ditandai dengan
pembongkaran struktur masjid lama.
Kepastian ini dikemukakan Kepala Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci Al Haram dan Al Nabawi, Sheikh Abdul Rahman Al Sudais, seperti dikutip Saudi Press Agency (SPA).
Konstruksi baru merupakan bagian dari ekspansi berkelanjutan terhadap area mataf (tempat jamaah melakukan ritual tawaf) di sekitar situs suci Ka'bah.
"Tahap ini akan mencakup sekitar 25.000 meter persegi atau hampir dua kali lipat wilayah tahap pertama. Dengan selesainya tahap kedua, kapasitas untuk menampung jamaah tawaf akan meningkat menjadi 75.000 per jam," papar Sudais.
Dia menambahkan, tahap kedua dimulai saat tahap pertama rampung, yakni sisi utara mataf hingga gerbang Raja Fahd (Raja Fahd Gate). Raja Fahd Gate ini dibangun selama ekspansi Saudi kedua setelah melewati gerbang umrah dan daerah yang berlawanan dari arah mataf tersebut.
"Tahap kedua meliputi rekonstruksi gerbang Al-Fatah dan daerah sekitarnya yang menghadap halaman utara. Lorong lama akan dibongkar dan direkonstruksi untuk memfasilitasi pergerakan jamaah di dalam mataf tersebut," imbuh Sudais.
Pembangunan lantai mezanin pertama, yang ditujukan untuk para peziarah dengan kebutuhan khusus selebar 10 meter, juga tengah berlangsung. Situs konstruksi baru telah dibarikade untuk memfasilitasi kelancaran dan keamanan jamaah dari mataf ke masaa (ritual berjalan antara Safa dan Marwa).
Konstruksi direncanakan terus berlangsung menjelang Ramadhan tahun depan sehingga dapat menampung jamaah, mulai dari lantai bawah tanah, lantai dasar, hingga lantai pertama mataf. Sementara teras akan dibuka selama musim haji berikutnya.
Bangunan-bangunan baru dan semua tingkat mataf akan memiliki tangga dan eskalator untuk menjamin kelancaran arus jamaah.
Sudais memastikan, pekerjaan pada tingkat pertama dari jembatan sementara melingkar di atas mataf, yang dirancang untuk sekitar 1.700 peziarah berkebutuhan khusus dan lanjut usia. Konstruksi ini akan terhubung ke lantai dasar masjid dan halaman luar yang direncanakan selesai sebelum Ramadhan.
Konstruksi yang disebut sebagai proyek abad ini menelan biaya sekitar 26,7 miliar dollar AS (Rp 311,9 triliun). Proyek perluasan The King Abdullah Grand Mosque ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas masjid menjadi lebih dari 2 juta jamaah.
Kepastian ini dikemukakan Kepala Kepresidenan untuk Urusan Dua Masjid Suci Al Haram dan Al Nabawi, Sheikh Abdul Rahman Al Sudais, seperti dikutip Saudi Press Agency (SPA).
Konstruksi baru merupakan bagian dari ekspansi berkelanjutan terhadap area mataf (tempat jamaah melakukan ritual tawaf) di sekitar situs suci Ka'bah.
"Tahap ini akan mencakup sekitar 25.000 meter persegi atau hampir dua kali lipat wilayah tahap pertama. Dengan selesainya tahap kedua, kapasitas untuk menampung jamaah tawaf akan meningkat menjadi 75.000 per jam," papar Sudais.
Dia menambahkan, tahap kedua dimulai saat tahap pertama rampung, yakni sisi utara mataf hingga gerbang Raja Fahd (Raja Fahd Gate). Raja Fahd Gate ini dibangun selama ekspansi Saudi kedua setelah melewati gerbang umrah dan daerah yang berlawanan dari arah mataf tersebut.
"Tahap kedua meliputi rekonstruksi gerbang Al-Fatah dan daerah sekitarnya yang menghadap halaman utara. Lorong lama akan dibongkar dan direkonstruksi untuk memfasilitasi pergerakan jamaah di dalam mataf tersebut," imbuh Sudais.
Pembangunan lantai mezanin pertama, yang ditujukan untuk para peziarah dengan kebutuhan khusus selebar 10 meter, juga tengah berlangsung. Situs konstruksi baru telah dibarikade untuk memfasilitasi kelancaran dan keamanan jamaah dari mataf ke masaa (ritual berjalan antara Safa dan Marwa).
Konstruksi direncanakan terus berlangsung menjelang Ramadhan tahun depan sehingga dapat menampung jamaah, mulai dari lantai bawah tanah, lantai dasar, hingga lantai pertama mataf. Sementara teras akan dibuka selama musim haji berikutnya.
Bangunan-bangunan baru dan semua tingkat mataf akan memiliki tangga dan eskalator untuk menjamin kelancaran arus jamaah.
Sudais memastikan, pekerjaan pada tingkat pertama dari jembatan sementara melingkar di atas mataf, yang dirancang untuk sekitar 1.700 peziarah berkebutuhan khusus dan lanjut usia. Konstruksi ini akan terhubung ke lantai dasar masjid dan halaman luar yang direncanakan selesai sebelum Ramadhan.
Konstruksi yang disebut sebagai proyek abad ini menelan biaya sekitar 26,7 miliar dollar AS (Rp 311,9 triliun). Proyek perluasan The King Abdullah Grand Mosque ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas masjid menjadi lebih dari 2 juta jamaah.
Sumber :
KOMPAS.com
0 komentar:
Posting Komentar